Desember 21, 2024

Terkendala Biaya, Ketua RT Di Kota Cilegon Ini Belum Mendapat Perawatan Medis

0
Mulyani Ketua RT 02/01 Kelurahan Bendungan Kecamatan Cilegon Terbaring Lemah Menahan Sakit Yang Diderita Selama 4 Bulan

CILEGON, KM – Mulyani salah seorang ketua Rukun Tetangga (RT) 02/01 lingkungan Palas Kelurahan Bendungan Kecamatan Cilegon selama berbulan-bulan mengalami sakit dan mengaku tidak mampu untuk berobat ke rumah sakit karena terkendala biaya, terlebih ia tidak memiliki Kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Mulyani yang sudah menjabat sebagai Ketua RT sekitar 5 tahun itu mengalami sakit pada pinggang nya karena terjatuh, yang menyebabkan nyeri pada tulang pinggang. Sehingga ia tidak bisa beraktifitas normal seperti biasanya.

“Ya paling tiduran saja, duduk juga harus nyandar. Kalau berdiri dan jalan sakit gak bisa lama,” ungkap Mulyani, saat ditemui di kediamannya. Minggu (23/4/2023) malam.

Sakit yang dideritanya itu berawal dari peristiwa kecelakaan yang dialami pada saat memasang antena di rumahnya beberapa bulan yang lalu.

“Waktu itu lagi masang antena, jatuh. Sakit nyeri pinggang seperti ada tulang yang retak. Sudah ada 4 bulanan begini, ya di rumah aja, mau ngapa-ngapain sakit,” ujarnya.

Dari sakit yang dideritanya tersebut ketua RT ini selama beberapa bulan tidak bisa beraktifitas mencari nafkah untuk keluarganya. Namun pelayanan sebagai Ketua RT kepada warga yang datang ke rumahnya tetap dilayaninya sepenuh hati.

“Kalau warga minta surat pengantar, surat keterangan ya tetap berjalan, masih bisa melayani,” katanya.

Dan mirisnya, untuk meredakan nyeri pada pinggang nya, Mulyani setiap hari meminum jamu yang harus dikonsumsi, terlebih untuk mencukupi kebutuhan keluarga harus rela menjual sepeda motor miliknya

“Sehari dua kali, kalau gak minum jamu sakitnya gak ketulungan. Buat beli jamu juga dapat pinjam-pinjam, punya sepeda motor juga sampai dijual untuk makan sehari-hari,” ucap Mulyani.

Di tengah kesabarannya menanti kesembuhan, ia berharap bisa melakukan pengobatan medis secara optimal di rumah sakit, namun kerena keterbatasan biaya ia hanya bisa pasrah.

“Pengennya mah dari awal juga ke rumah sakit biar dirontgen apa scan gitu, atau operasi tulang, tapi apa mau dikata uang gak punya, BPJS juga gak ada,” bebernya.

“Pak Lurah sudah tahu saya gak punya BPJS, terakhir besuk ke sini sebelum puasa. Gak tahu sudah diurus apa belum?,” tandasnya.(*red)

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *