Pasar Kranggot, Terbesar se-Asia Tenggara, Semerawut, Warga : Mana Peran 3 OPD ? Kok Loyo !!
CILEGON, KM – Sulit nya Pemerintah Kota Cilegon menertibkan para pedagang yang berjualan disepanjang bantaran kali Pasar Baru Kranggot kembali menjadi Sorotan.
Selain menambah kesemerautan pasar, kondisi ini pun terkadang membuat jalan terutama dipagi hari menimbulkan kemacetan. Padahal Pemkot Cilegon telah menyediakan Auning guna berjualan para Pedagang.
“Mau sampai kapan ?, sudah berkali-kali ganti Kepala UPTD Pasar Kranggot. Ganti kepala Disperindag, masih belum ada perubahan, Kemacetan, kesemerautan akibat ada nya pedagang yang berjualan di bantaran kali, kan ada Auning, kenapa masih dibebaskan berjualan di Luar ?” Ucap Kimung Aktivis Senior Kota Cilegon, Senin (25/03/2024)
Padahal lanjut Kimunk, Pemkot Cilegon pernah melakukan penertiban besar-besaran akan keberadaan Pedagang di bantaran kali, namun setelah beberapa bulan kemudian, berangsur – angsur para pedagang kembali berjualan, malah ada beberapa dari mereka sampai mendirikan bangunan semi permanen
“Cuma awal nya saja, penertiban, pengawasan, tapi ke sini – sini nya, mana kok loyo !!, kan ada sejumlah Auning yang masih kosong, dibangun dengan anggaran milyaran rupiah lhoo itu !!Jaman nya pak Aceng Kepala UPTD Pasar kranggot pernah di bersihkan, sekarang mana ? acak – acakan lagi, mangkrak, terbengkalai, karena gak di tempati pedagang” Cetus nya
Untuk itu kimunk mendorong Walikota Cilegon untuk tegas menugaskan Kepala Disperindag, Pol PP Cilegon dan Dishub Cilegon agar bisa membenahi kondisi pasar yang di anggap terbesar se-Asia tenggara itu.
“Kabar nya pasar Kranggot ini terbesar se-Asia Tenggara, tapi kalau kondisi nya seperti ini kan jadi Citra buruk juga bagi Pemerintah Kota Cilegon, tegas saya mendorong Walikota Cilegon untuk mengintruksikan ke Kepala Disperindag, Pol PP dan Dishub sebagai penegak perda agar dibenahi” Tegas nya
Dengan ada nya keberadaan para pedagang dibantaran kali itu, dikeluhkan pula oleh pedagang yang mengisi Kios di dalam pasar, dikatakan nya bahwa kondisi ini membuat mereka merasa dirugikan.
“Kita sih berharap begitu kang, tolong lah dengan cara apapun di tertibkan kembali mereka, dan di tempatkan di Auning yang kosong, agar lebih tertib” harap salah seorang pedagang yang enggan disebut kan nama nya (An/Red)