Berbeda Dengan Cilegon, Study Tour Di Kota dan Kabupaten Di Banten Ini Masih Diperbolehkan, Asalkan…

CILEGON, KM – Beberapa waktu lalu Walikota Cilegon Robinsar mengeluarkan kebijakan perihal larangan kegiatan Study tour dan Wisuda di luar gedung sekolah baik di jenjang TK, SD, SMP mau pun SMA/SMK Sederajat

Larangan itu tertuang dalam Surat Edaran (SE) nomor 497 tahun 2025 yang ditanda tangani langsung oleh Robinsar selaku Walikota Cilegon pada tanggal 26 Maret 2025 tentang pelaksanaan Study tour dan Pelepasan/Perpisahan Wisuda pada satuan pendidikan Se-kota Cilegon

Dalam poin satu (1) perihal kebijakan Study tour, tertulis jelas bahwa Satuan Pendidikan DILARANG menyelenggarakan kegiatan Study tour untuk peserta didik, guru, dan atau tenaga kependidikan, dalam rangka mengurangi beban biaya yang harus ditanggung oleh orangtua peserta didik

Selain Surat Edaran (SE) , Kebijakan ini pun disosialisasikan melalui tayangan Video yang telah tersebar, dan dalam tayangan berdurasi satu menit tersebut, Robinsar berdialog dengan salah satu orang tua yang merasa terbebani dengan ada nya kegiatan study tour yang harus diikuti oleh anak nya

Dengan tegas, dalam tayangan Video, Robinsar menyatakan bahwa kegiatan Study tour untuk lembaga sekolah baik jenjang TK, SD, SMP, SMA/SMK sederajat telah dilarang

Sementara saat Krakatau Media menggali Informasi perihal larangan Study tour di Kota Serang dan Kota Tangerang Selatan , dua kota di Provinsi Banten itu ternyata masih memperboleh kan lembaga sekolah mengadakan study tour, namun hanya untuk di Wilayah Provinsi Banten saja

“Imbauan ini masih berlaku dan lebih ke pembatasan study tour, bukan larangan. Kegiatan dibatasi hanya boleh di wilayah Provinsi Banten saja,” ujar Deden Deni Kepala Dindikbud Tangsel dikutip dari laman Pemerintah Kota Tangsel, Kamis (27/2/2025).

Kebijakan yang sama pun disampaikan Walikota Serang Budi Rustandi, dari sumber sejumlah Media, Budi menjelaskan bahwa pelaksanan study tour hanya diperboleh kan di Wilayah Provinsi Banten saja

“Jika pun ada study tour, saya minta pelaksanaannya dilakukan di dalam Provinsi Banten saja. Sementara untuk wisuda, sebaiknya digelar di sekolah,” ucap Budi Rustandi kepada Wartawan pada Senin (10/03/2025)

Sementara untuk Pemerintah Kabupaten Serang, dikutip dari Walan. Id, melalui Kepala Dinas Pendidikan, Asep Nugraha Jaya, menyatakan meski belum mengeluarkan edaran secara tertulis, akan tetapi, Pihaknya sudah menyampaikan arahan ke pihak sekolah supaya tidak mengadakan study tour ke luar daerah.

“Memperhatikan kondisi saat ini trend study banding ke luar Provinsi Banten memang kondisinya lagi seperti itulah.”ujarnya saat dikonfirmasi melalui Selasa, 4 Maret 2025.

“Tapi kami belum mengeluarkan secara tertulis, akan tetapi arahan untuk tidak melakukan study tour ke luar provinsi itu sudah kami lakukan dan sudah disampaikan ke kepala sekolah dan Alhamdulillah kepala sekolah respon.”ungkapnya.

Kebijakan Study tour ini pun dikeluarkan Pemprov Banten, di Portal Resmi Pemprov Banten, melalui Surat Edaran (SE) ada nya larangan Study Tour keluar daerah Banten dengan tujuan guna mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan pengembangan potensi wisata daerah Provinsi Banten sebagai wujud mendukung kearifan lokal.

Dalam SE larangan Study Tour yang dikeluarkan Pemprov Banten itu memuat beberapa poin yang harus dipatuhi, diantaranya:

• Melarang pelaksanaan Karyawisata/Study Tour dan kegiatan Outing Class peserta didik SMA, SMK dan SKh keluar Provinsi Banten baik saat aktif pembelajaran maupun saat hari libur
• Mengoptimalkan destinasi wisata di Provinsi Banten sebagai objek edukasi yang relevan bagi peserta didik
• Bagi Kepala Sekolah, Guru dan Tenaga Kependidikan yang melanggar akan dikenakan sanksi
• Dikecualikan bagi Sekolah yang sudah memiliki perjanjian kerjasama dengan sekolah lain atau instansi lain di luar Provinsi Banten dan tidak dapat dibatalkan wajib melaporkan kegiatan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten dengan membawa bukti-bukti perjanjian kerjasama dengan pihak-pihak terkait. (An/Red)

About Author