Mampukah Kota Terkaya Ke – 4 Di Indonesia , Cilegon, Cegah Eksploitasi Terhadap Anak?

CILEGON, KM – Sejumlah masyarakat kota Cilegon berharap Eksploitasi terhadap anak melalui Dinas terkait bisa diatasi oleh Pemerintah Kota Cilegon
Harap itu disampaikan oleh Warganet setelah melihat tayangan Video Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang tengah berdialog dengan salah satu Ibu dengan membawa anak nya pada saat mengemis dipinggir jalan.


Dalam tayangan Video tersebut nampak Kang Dedi Mulyadi (KDM) merasa kesal dengan sang ibu yang masih mengemis dengan membawa kedua anak nya, pada hal KDM telah memberikan pekerjaan kepada suami dari Ibu tersebut serta membantu membiayai kelahiran dan pendidikan sang anak
Yang lebih miris, sang anak ikut dibawa mengemis oleh ibu tersebut, KDM dengan tegas meminta agar sang ibu tidak melakukan kembali kegiatan mengemis
Melihat tayangan Video tersebut, Warganet Kota Cilegon berharap, Robinsar selaku Walikota Cilegon bisa mengerahkan Dinas terkait untuk menertibkan para pengemis yang dengan sengaja membawa anak nya untuk meminta belas kasihan kepada masyarakat
“Bisa kah dinas terkait kota Cilegon
Menertib kan para pengemis2 yg sering kali jg meng EXPLOITASI anak anak d bawah umur
Ada jg yg dgn sengaja.mengedrop para lansia untuk jd pengemis
Bisa kah dinas terkait KOTA CILEGON
Membersih kan hal hal sprt ini” Tulis @Marlia dalam postingan nya.

Senada dengan Marlia, Warganet lain nya melalui Komentar nya berharap Dinas terkait di Kota bisa segera bertindak, melakukan langkah serius jangan berdiam diri diruang atau tempat kerjannya saja
“Seharusnya sih sangat bisa, cuma saja dinas terkait maless kepanasan, pinginnya duduk manis dikantor pake AC sambil nunggu tanggal gajian” Tulis Sarfani di kolam komentar.

Memang, di Kota Cilegon, terutama pada saat kita berkunjung ke lokasi kuliner atau tempat makan, acap kali didatangi para pengemis dengan menggendong sang anak yang masih Balita, termasuk ada pula pengemis yang usia nya masih sangat kecil . terlebih sebagian dari wajah mereka acap kali terlihat ditutupi dengan kain masker
Kita pun sering kali melihat terutama dijalan Protokol, para pencari barang bekas (Pemulung Rongsok) baik yang membawa grobak maupun hanya bermodal kan karung, mereka membawa putra putri nya yang masih kecil untuk memulung barang bekas
Potret lain nya yang juga melibatkan anak yakni Pengamen, hanya bermodalkan speaker yang pada saat mereka melakukan aktifits, ikut membawa putra putri nya, dan menjadikan si anak sebagai peminta rupiah kepada pengunjung dengan menenteng plastik kecil ditangan nya.

Fenomena ini tentu bukan hanya terjadi di Kota Cilegon saja, Anak yang seharus nya bisa menikmati masa kecil nya untuk bermain dan mengenyam dunia pendidikan, malah dimanfaatkan untuk mencari belas kasihan dalam mencari nafkah para orang tua yang kemungkinan sebagaian dari mereka merupakan warga pedatang
Persoalan ini tentu harus menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Kota Cilegon, terutama Dinas terkait seperti Dispol PP dan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB)
Pertanyaan nya, mampukah Kota Cilegon yang menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) per tahun 2024, yang memiliki PDRB per kapita mencapai Rp240,57 juta sehingga menjadi kota terkaya ke-4, Cegah Eksploitasi terhadap anak ? An/Red
