November 8, 2025

Relokasi Pedagang, Ketua Dewan Sarankan Robinsar Libatkan Tokmas, Aktivis : Untuk Apa Libatkan Tokmas?

0
Rudianto Aktivis Muda Kota Cilegon

CILEGON, KM – Aktivis muda kota Cilegon, Rudianto, mengkritisi saran atau masukan yang disampaikan Ketua DPRD Kota Cilegon, Rizki Chaerul Ichwan disejumlah media kepada Robinsar perihal rencana relokasi pedagang di pasar baru Kranggot.

Roy sapaan akrab Rudianto merasa heran mengapa Rizki menyarankan agar Robinsar harus melibatkan tokoh masyarakat dalam rencana relokasi tersebut

“Relokasi itu kan hubungan nya antara Pemerintah dan pedagang, apa hubungan nya dengan tokoh masyarakat ?. ini bukan urusan menyelesaikan persoalan dilingkungan atau masalah warga, tapi ada nya dipasar yang sepenuhnya itu adalah wewenang dari Pemkot Cilegon, kalau salah ya katakan salah ” ucap nya, Kamis (24/04/2025).

Penertiban Pedagang Pasar Kranggot Cilegon Beberapa Tahun Lalu

Apakah, lanjut Roy, Kesemerautan pasar Kranggot selama ini ada keterkaitan nya dengan Tokoh masyarakat, terlebih Pernyataan di sejumlah Media tersebut , Rizki menyampaikan bahwa ada tantangan yang lebih kompleks yakni keberadaan aktor-aktor lapangan yang harus diantisipasi dengan cermat

“Pasar ini milik masyarakat kota Cilegon, bukan segelintir orang atau golongan, jadi jika ada pihak – pihak atau ada aktor yang hanya memanfaatkan peluang untuk mengais pundi – pundi rupiah namun dengan cara melanggar aturan atau merugikan pemerintah, ya harus di usut tuntas, Walikota harus tegas, siapaun itu orang nya” tutur nya

Semerawut nya Pasar Kranggot terutama akibat ada nya pedagang yang berada dibantaran kali atau pintu masuk dan keluar pasar, kata Roy, kondisi itu seharus nya tidak dibiarkan oleh pihak UPTD Pasar dan Disperindag Kota Cilegon

“Dulu dijaman pemimpin sebum nya pun mereka (pedagang, red) pernah direlokasi, tapi gak lama kemudian mereka balik lagi ke bantaran kali, bikin macet, semerawut, nah berati kan ini ada pembiaran, kalau petugas keamanan nya Melehoy ya pasti akan terulang kembali di era Pak Robinsar, ini pengawasan, peran UPTD dan Disperindag pun harus punya keseriusan dalam menata” ucap nya

Namun dengan begitu Roy sepakat bahwa dalam proses relokasi harus dilakukan dengan cara humanis dan persuasif serta sosialisai, temasuk lapak pedagang pada hanggar yang menjadi tempat relokasi harus diperhatikan karena terlalu kecil dan sempit

“Kalau itu saya sepakat dengan Kang ketua Dewan, santai jangan terbaru – buru, sosialisasikan dengan penyampaian yang baik agar bisa meyakinkan kepada para pedagang” ujar nya

“Fasilitas hanggar pun benar kata Kang Ketua Dewan, Lapak nya itu terlalu kecil, cobalah dibenahi dulu, jangan sampai hanggar belum siap tapi pedagang sudah di tertibkan, dan dua hari yang lalu saya lihat itu masih acak – acakan, kalau saran saya sih lebih baik dijadikan emprakan gitu aja, lapak nya di bongkar, kebanyakan kalau saya perhatikan mereka itu kan pedagang buah dan sayuran ” lanjut Roy

Setelah dilakukan nya Relokasi, Roy berharap para petugas keamanan pasar bisa bekerja dengan tegas jika terdapat pedagang yang kembali lagi berdagang di bantaran kali tersebut.

“Ada satu dua pedagang kembali, tegas harus ditertibkan, jangan dibiarkan, nanti pedagang lain pada ikut – ikutan, semerawut lagi deh ” tutup nya (An/Red)

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *