Tim Kontraktor Proyek Pembangunan Ruang Racik Obat RSUD Cilegon Berikan Klarifikasi Perihal Tudingan LSM Japati

CILEGON, KM— Kontraktor pelaksana proyek pembangunan Ruang Racing Obat di RSUD Kota Cilegon, CV Wahyu Jaya Selamet membantah tudingan LSM Japati yang menyebut material yang digunakan diduga tidak sesuai spesifikasi.
Gangan Tim Engineering CV. Wahyu Jaya menanggapi alat ukur atau Sigmat yang di gunakan oleh LSM Japati, ia menjelaskan jika sudah terlihat tidak memadai apalagi digital maka tingkat akurasi dalam menentukan hasil bisa tidak akurat
Galvalum yang diukur, menurut Gangan bahwa itu komposisi material yang anti karat. hasil ukur mereka, 0,67 MM dengan alat ukur sigmat digital seadanya. Sedangkan dengan alat itu diperlukan fokus yang tinggi saat mengukur untuk akurasi hasil.
“Ketelitian dalam pengukuran dengan alat tersebut juga tergantung dari perawatan dan kondisi alat tersebut, jika sudah terlihat tidak memadai apalagi digital maka tingkat akurasi dalam menentukan hasil bisa tidak akurat. Maka perlu dilakukan komparasi alat ukur digital dan manual dengan catatan alat tersebut masih layak atau baru. Kita pertanyakan alat ukur tersebut, tingkat keakurasiannya, karena ada ument error alat itu kan sepihak milik mereka,” kata Gangan kepada Wartawan, Kamis (28/8/2025).
“Kita Tim Engenering kontraktor sudah melakukan pengecekan terhadap material yang diukur oleh LSM tersebut dengan alat ukur sigmat analog dengan tingkat keakurasian 0,02 MM. Dan hasilnya 0,86 MM” lanjut nya
Pihak nya menghargai LSM Japati selaku sosial control untuk mengecek pekerjaan dari proyek pembangunan . ia berharap LSM Japati bisa bersama untuk melakukan pengukuran dengan alat yang baru.
“Besok kami tunggu LSM untuk ukur bareng dengan konsultan dan orang RSUD agar hasilnya objektif,” sambungnya.

Sementara terkait adanya dugaan kurangnya spesifikasi pada pemasangan kuda – kuda yang dianggap tidak sesuai dengan gambar oleh LSM Japati, Tim Engenering juga membantahnya. Di mana pengukuran tersebut harus dilakukan mulai dari metode pengukuran sampai alat bantu yang memadai.
“Kami dapat info dari orang lapangan, LSM itu pada saat melakukan pengukuran dari bawah, tidak naik ke atas pakai scaffolding. Untuk kuda-kuda kita sesuai gambar dengan jarak 1 meter. Kita juga pakai ajas/setting penempatan kuda-kuda menyesuaikan struktur bangunan. Namun perlu digaris bawahi, jarak kuda-kuda itu ada yng sesuai 1 meter dan yang di setting kurang dari 1 meter atau 0,9 meter. Jika tidak disetting secara struktur bangunan berpengaruh pada estetika dan konstruksi bangunan, dan itu tidak mengurangi kekuatan struktur bangunan, malam jadi lebih kokoh dari desain awal,” paparnya.
Dan terkait BPJS ketenagakerjaan yang dipertanyakan oleh pihak LSM, CV Wahyu Jaya Selamet juga menegaskan, semua pekerja di perusahaannya mempunyai BPJS ketenagakerjaan.
“Bisa di cek atau tanya ke pekerja atau mandor kita, semua sudah punya BPJS ketenagakerjaan. Kita gak bisa kerja kalau tidak punya dan perlu diketahui pekerjaan kita diawasi oleh konsultan dan orang dinas,” tandasnya.
Sebelum nya LSM Japati telah melakukan Investigasi langsung ke lokasi Proyek Pembangunan Gedung Racik Obat / Sitotoksok RSUD Kota Cilegon, dalam investigasi tersebut menemukan ada nya dugaan kurang nya Spek pada pemasangan kuda – kuda sehingga tidak sesuai dengan gambar
“Kami sudah melakukan Investigasi langsung dan menemukan ada nya dugaan pemasangan kuda-kuda yang tidak sesuai dengan Spek pada gambar” terang Ari Hermawan Ketua LSM Japati Kota Cilegon, rabu (27/08/2025)
Dumung sapaan akrab Ari Hermawan mengatakan bahwa ia telah melakukan pengecekan menggunakan Alat Sigmat yang dibawa saat melakukan investigasi tersebut
“Kami temukan ada nya ukuran ketebalan kanal yang kurang pada speak, dan temuan ini sudah kami cek langsung menggunakan alat Sigmat yang kami bawa” ujar nya (An/Red)
